Monday, February 17, 2014

Memprediksi Masa Depan

Namun tak sedikit prediksi para futuris yang gagal. 

Pada tahun 1970 juga, seorang fisikawan Columbia University memprediksi bahwa pada tahun 2000 akan lahir bayi pertama yang dilahirkan di planet buatan. 

Tak sedikit para futuris yang tampaknya berteori lebih dengan dasar mimpi-mimpi belaka mereka. 

Sepuluh tahun saja, para futuris itu begitu mendapat tempat. Sesudah itu, anggota forum futuris internasional merosot drastis dari 60 ribu orang menjadi kurang dari setengahnya. 

Bahkan Departemen Studi Masa Depan (Futurologi) pada Universitas Carolina Selatan telah membubarkan diri.

“Lebih baik menggunakan kepekaan yang lebih riil bagi kita untuk membuatnya,” kata Michael Marien, editor pada majalah Future Survey yang diterbitkan forum futuris.

“Sejatinya, futurologi tidak pernah berkembang. Lebih baik bagi kita untuk membelanjakan uang kita untuk masa kini,” lanjutnya. 

Futurologi yang hanya berdasarkan pada keyakinan saja pun telah ditinggalkan. Toffler, misalnya, tak lagi punya best seller. 

Tempat bagi kalangan futuris semakin menyempit. Marvin Cetron, satu dari futuris terbaik yang pernah ada memprediksi bahwa Shah Iran akan jatuh. Prediksinya didasarkan atas beberapa indikator seperti meningkatnya jumlah tentara bayaran di Iran, tingginya angka pengangguran dan jurang pendapatan yang terlalu lebar. 



Namun masa keemasan mereka telah lewat. 

Sekarang, Cetron kembali membuat prediksi. Katanya, Kerajaan Arab Saudi akan jatuh, berdasarkan indikasi-indikasi yang hampir sama ketika ia memprediksi kejatuhan Shah Iran.

“Namun, siapa yang akan mendengarnya?” tulis Adam Piore, juga di Newsweek. 

Toh, forum bagi futuris tak mati padam total. Tahun 2002 lalu, mereka masih berkumpul. Sayangnya, prediksi yang tidak relevan masih saja muncul sehingga membuat citra futuris tak kunjung terangkat kembali. 

Seperti ramalan ‘tak masuk akal’ Joseph Coates, misalnya, bahwa suatu saat tidur akan dimanipulasi menjadi sebuah kegiatan yang bisa meningkatkan produktivitas. 

Bisakah? 

Tak urung, pernyataan Joseph itu pun menuai kritik dari rekan sesama futuris.

“Joseph telah memprediksi apa yang akan terjadi ‘seribu tahun’ yang akan datang tanpa kepastian,” kata Ann Coombs, seorang futuris lainnya mengomentari Joseph Coates. 

Seorang futuris lain dari New Jersey membuka forum diskusi tentang kemungkinan kolonisasi di Mars. 

Bahkan sekelompok lainnya lagi, berdiskusi tentang kemungkinan Menopause bagi Pria. 

Ada lagi futuris dengan sinisnya memprediksi bahwa di era pascamilenium ini dunia masih akan diasyikkan dengan isu teror Islam fundamentalis dan semakin tidak berharganya portofolio stok pasar.


No comments:

Post a Comment